A la Sitkom

kalau biasanya aku menganggap sinetron Indonesia itu mengada-ada, tidak nyata, dan khayalan tingkat tinggi tapi separo-separo (kalo emg mau ngayal y sekalian aj bikin film kyk avatar ato doraemon, daripada ngmngnya riil tp org mati hidup lg lah, ada bidadari/peri geje lah, dsb,dsb,dsb), sekarang pemikiranku agak berubah. Bisa jadi, sinetron2 itu ada jg krn mengadaptasi kejadian sehari2 org2 konyol dan g kebanyakan di luar sana, mengingat indonesia itu dari sabang sampe merauke jd y mngkin aja kan hal yg g biasa terjadi di sabang (mis: ke sekolah dg bju minim dan dandanan super menor), terjadi di merauke (tak terbayangkan bgmn..-_-")..walaupun tidak menutup kemungkinan kedua hal itu (sinetron dan kehidupan nyata) saling mempengaruhi, dalam artian bahwa mungkin memang awalnya habit di "dunia nyata" diadopsi oleh sinetron, tapi pada gilirannya, habit pada sinetron yg sbnrnya g ada di "dunia nyata" akan dianggap nyata dan ditirukan oleh org2 di dunia nyata..

Nah..sebenernya ada crita yg mendukung perubahan persepsi saya mengenai per-sinetron-an ini..:

setting:
suatu hari di awal musim penghujan..di jalanan mnuju ke arah rumah.

skenario:
suatu hari ada duo dita yg baru plg dari kmpusnya. si anindita (penulis), adalah seseorang yg kesehariannya adalah menawarkan ride sharing (a.k.a mencari tebengan - ride sharing:berbagi tumpangan, red :p) kepada org2 yg sejalan rmhnya, dan riandita adalah salah satu dr org baik tsb.

hari itu anindita jg menawarkan ride sharing kpd riandita. dan jadilah mereka berdua plg bersama. Seperti biasa, mereka melewati rute semolo-jmbatan merr-rusun pandugo untuk mencapai rumah. Akan tetapi, setelah melewati rusun dan mencapai belokan dkt kuburan, ada masalah.

-percakapan-
rian: lo iya..jalannya ditutup ya.
anin: iya..kmrn aku ama meidi jg muter lwt jmbatan kecil tu..(sambil menunjuk ke arah jembatan kecil melengkung tidak jauh dari jalan yg ditutup itu)
rian: hmm..klo gtu muter aja..tp jmbatan itu tampak mengerikan, mnding lwt jmbatan yg agk ksana aj de (tanpa babibu lg lsg tancap gas ke arah jembatan kecil satunya yg lbh jauh tp datar, g melengkung)

akhirnya sampailah mereka ke jembatan yg dimaksud.

-percakapan-
(bunyi motor g bs naik k jmbatan) grekk..
rian: lo?
anin: knp? nyandet ya?
anin: (sadar bahwa dy brat, sehingga kmungkinan si motor tdk kuat menanggung brtnya) ya uda..aku tak turun dl de..

dan, seperti dugaan anin, motor lsg berhasil melewati jmbatan dg mulus ketika anin sdh turun. riandita tampak girang dan menyeberang dg riang. dan dilanjutkan lah perjalanan menuju rumah.

-percakapan-
rian: nin..jd agk ringan ya..pdhl kan cm nurunin gigi 1..
anin:(sepertinya tidak dengar,mngkin krn kupingnya ketutupan helm..)
rian:hee..awannya mendung gini terus enak yaa..adem...

kringkring..kringkring...

rian: (sambil mengambil hp dari saku) lo hp ku bunyi..
rian: hmm? lo??ngapain kok hpmu telp aq nin..mesti iki lak hp ne kerii.. (smbil blik bdn ke arah anin)

...anin tdk ada di bangku belakang.

rian: ..haaahh??????
rian: (angkat telp dg ketarketir) anin??!!km dmana???
anin (melalui telp): ditempat jmbatan td dit...
rian: ha??kok bs??yawes aku kesana!!!


nah.spertinya ada lubang dalam cerita ini. mengapa anin bs tidak ada di bangku belakang?

begini lah kejadiannya (versi anin).

..........

....dan, seperti dugaan anin, motor lsg berhasil melewati jmbatan dg mulus ketika anin sdh turun, riandita tampak girang dan menyeberang dg riang.bgtu pula anin yg mengikuti riandita menyeberang dan setelah itu dy naik motor, lalu mereka plg dg hati senang...

seharusnya sih, begitu..
tp kenyataannya..

sesaat sesudah berhasil melewati jembatan.

rian:(berkonsentrasi untuk menyeberang) kiri...kanan..kiri..kanan..
anin: (mengikuti dari belakang)
rian: (menyeberang dg mulus)
anin: (berpikir akan naik motornya stlh menyeberang, ikut menyeberang dlm diam dg separo berlari)
rian: (lsg tancap gas mlanjutkan perjalanan menuju rmh)
anin: (melongo dan tidak mampu berkata-kata)

sejurus kemudian.anin yg br saja sadar dari keterkejutannya mengambil hp (yg untungnya masih ada pulsanya) dan menelpon riandita.

akhirnya, riandita menjemput anindita yg menunggu sambil ketawaketiwi sendiri di pinggir jalan, rupa-rupanya si riandita tdk mendengar gremengan anindita yg blg mw trun dl..Juga, sbnrnya tnpa anindita turun pun dy sdh bs menaikkan motornya ke jembatan hny dg menurunkan gigi 1, sehingga dy tdk menyangka bahwa anindita turun dr motor.

-tamat-

yahh...bgtulah..rupanya kekonyolan yg awalnya saya pikir cman ada di sinetron komedi dono-kasino-indro tnyata bs terjadi di dunia nyata. dari situ saya berpikir, jgn2 sebenernya kekonyolan dan kebodohan yg ada di tv2 itu terinspirasi dari kekonyolan sehari2?berarti mbak2 super judes dan mbak2 super cengeng dan ank2 sd sok preman itu sebenernya bknnya mmberi contoh jelek bagi masyarakat melainkan malah itu terinspirasi dari kehidupan masyarakat yg sebenarnya? brarti masyarakat Indonesia memang berisi cewe klo g judes, ya cengeng dan generasi penerus bangsa yg sok preman? dan karena itukah sinetron2 yg "krg" bermutu (menurut pendapat saya lo..) msh membanjiri pasaran dan msh menjadi favorit bgi masyarakat indonesia dibanding drama2 bermutu dr luar (dg brat hati saya akui utk yg satu ini produk luar memang jauh lbh baik)?krn memang karakter masyarakat yg "seperti itu" memang benar dan karenanya lebih dekat di hati masyarakat? ah..who knows.

TRANSIT ORIENTED DEVELOPMENT SEBAGAI ALTERNATIF SOLUSI KEMACETAN

yei...pingin juga skali2 berbagi ilmu wkwk...tulisan dibawah nanti berasal dari tugas saya terdahulu yg gtw dpt nilai brp..(jd kbnaran isinya krg dpt dipertanggungjawabkan..hahha..:p). Nah, dengan nile yg tidak jelas bgmn wujudnya itu knp kok saya berani2nya pasang tuisan berbau ilmiah disini? sebenernya si..ini salah satu bntuk balas budi kpd sumber2 data yg membantu keberlanjutan kuliah saya smpe skrg ini..(dan kebanyakan sumber datanya berasal dr blog-blog). Tapi, buat tulisan satu ini, sumber pustakanya jelas kok. berasal dari mana2 yg saya jg tdk apal namanya..tp terpercaya.pasti.dijamin! *warning:yg dijamin sumbernya doang..wkwk..:p

ah, baiklah..selebihnya, silakan menikmati..smoga bermanfaat..:)


-TRANSIT ORIENTED DEVELOPMENT SEBAGAI ALTERNATIF SOLUSI KEMACETAN-

Transit Oriented Development (TOD) adalah kawasan dengan tingkat kepadatan tinggi dengan tata gula lahan campuran (mix use) yang terdiri dari perumahan, tempat bekerja, perbelanjaan, dan fasilitas sosial yang berlokasi ‘dekat’ atau mudah dijangkau dari pusat transit (terminal bus dan/atau stasiun kereta api). ). Kawasan ini didesain secara khusus dengan akses penghubung antara tipe penggunaan lahan yang ada melalui fasilitas pejalan kaki, sepeda dan sekecil mungkin akses dengan kendaraan bermotor. Di bawah ini merupakan penggambaran sederhana dari konsep TOD.



Gambar 1. sketsa penerapan konsep TOD

Dari sketsa tersebut, dapat disimpulkan bahwa penerapan TOD bergantung pada sistem transportasi masal yang ada, tanpa adanya sistem transportasi masal yang berlaku, TOD tidak akan berarti banyak. Oleh karena itu, perencanaan tata guna lahan yang menerapkan konsep TOD harus bersamaan dengan penerapan jaringan transportasi masal, seperti: busway, kereta, dsb, sehingga titik – titik penerapan TOD dapat ditetapkan dan kedua konsep bisa saling membangun dan melengkapi sebagai suatu sistem yang terintegrasi. Jika sudah begitu, masyarakat, yang sudah jenuh dengan kemacetan di jalan, diharapkan akan mencoba menggunakan angkutan umum yang sudah terintegrasi ini dan sedikit demi sedikit akan mampu menggeser minat masyarakat pada umumnya untuk beralih ke angkutan umum.

Jika berhasil diterapkan, TOD akan sangat bermanfaat untuk mengurangi pemakaian kendaraan bermotor, yang artinya dapat menurunkan tingkat polusi udara dan pemborosan energi yang selama ini terjadi akibat banyaknya kendaraan bermotor dan lamanya waktu perjalanan karena macet. Dampak positif yang mengikuti adalah meningkatnya produktivitas masyarakat karena mereka tidak perlu lagi menghabiskan waktunya di jalan dan menjadi kelelahan.

Pada dasarnya, konsep TOD ini dapat dibilang lebih flexibel dan mudah dibanding penerapan compact city. Hal ini dikarenakan konsepnya yang simpel dan praktis, perencana hanya perlu menentukan titik transit bagi angkutan masal yang tepat pada kawasan – kawasan yang dekat dengan pusat – pusat kegiatan. Atau, dalam tingkatan perencanaan yang lebih tinggi, dapat direncanakan suatu kawasan dimana terdapat suatu tempat transit angkutan masal dan pada daerah sekitar lokasi transit tersebut dapat dibangun pelayanan – pelayanan, kantor dan pusat perdagangan, atau kawasan hunian, dengan begitu tiap – tiap wilayah di sekitar lokasi transit transit akan berkembang. Kedua cara tersebut dapat dilakukan bertahap sesuai dengan keadaan lapangan, tidak perlu dipaksakan dibangunnya segala fasilitas sekaligus seperti yang dilakukan pada compact city karena compact city merupakan kawasan terbangun yang berdiri sendiri, seperti kota – kota kecil, atau superblok, sedangkan TOD ini merupakan sistem yang terintegrasi dengan jaringan transportasi kota sehingga TOD melebur dalam sistem yang ada pada kota besar. Salah satu contoh implementasi TOD yang seharusnya direalisasi oleh pemerintah adalah dengan penyediaan feeder transit bagi penumpang bus Transjakarta di titik – titik yang dekat dengan penduduk (seperti yang telah dicantumkan pada artikel di atas), sehingga setelah turun dari bus, penumpang tidak perlu pusing untuk mencapai tempat tujuannya.

Namun, rupanya tidak semudah itu konsep TOD dapat diterapkan di Indonesia. Walaupun sudah ada beberapa kawasan yang secara “tidak sengaja” mengarah pada TOD ini, misalnya: kawasan yang ditumbuh disekitar stasiun-stasiun kereta api pada lintas Jakarta-Bogor, misalnya kawasan Stasiun Depok Baru (dengan pengguna lahan perumahan, pertokoan, terminal) dan Kawasan Stasiun Jakarta Kota (Beos), tetap saja bukan merupakan ukuran bahwa penerapan konsep ini di Indonesia akan berhasil dengan baik. Kedua kawasan stasiun ini sendiri belum bisa dianggap sebagai TOD secara utuh karena tidak tersedia fasilitas akses yang baik (misal: jalur pedestrian yang teduh). Penerapan TOD yang tepat harus terlebih dahulu dirancang dan direncanakan secara matang oleh pemerintah, dan kecenderungannya, penentuan kebijakan atau perencanaan dari sebuah kota memakan waktu yang sangat panjang, padahal hal ynag dibutuhkan sekarang adalah solusi cepat masalah transportasi yang minimal mampu mencegah bertambahnya kemacetan. Dan lagi, perkembangan kota – kota yang cenderung Urban Sprawl juga sangat tidak mendukung perencanaan TOD, karena persebaran kota akan mempersulit penetapan titik – titik yang akan menjadi lokasi transit. Satu saja kesalahan peletakan titik transit akan menggagalkan konsep TOD yang telah matang, karena akan merusak aksesibilitas yang seharusnya ada dan aksesibilitas merupakan faktor penting yang menentukan minat masyarakat terhadap alternatif moda. Juga, konsep ini sangat bergantung pada keberhasilan TDM yang lain, yaitu: pengunaan transportasi masal. TOD hanya menyediakan kemudahan akses bagi pengguna transportasi masal, jika transportasi masal masih carut marut, tidak ada perbaikan dalam segi kenyamanan, ketepatan waktu, dan keamanan, maka akan percuma saja penerapan TOD ini. Penerapan TOD akan berhasi hanya jika sistem transportasi masal pada kawasan teersebut sudah memenuhi standar kualitas minimal yang diinginkan masyarakat.





akhirnya dan entah mengapa: bartimaeus trilogy

O ow..sudah lama sekali sepertinya kubiarkan blog ini teronggok menyedihkan tanpa tersentuh. Yaah.. sebenarnya sih sejak dulu sudah banyak ide terlintas silih berganti di otak, tapi entah kenapa tangan ini tdk mau "berselancar" ke arah "sini"..hahha..*garing -_-'

lalu, mengapa tangan saya tiba2 ingin membuka halaman ini lagi..??
ada beberapa teori yg mungkin bs menjelaskannya :
1. lg butek sama dunia nyata
2. lg butek jg ama jejaring dunia maya, koyoto: facebook dan YM.
3. lg g ada yg pngin di cari di mbah google
4. lg g ada komik yg pngn dibaca di dunia maya (manga scan).
sehingga, pada akhirnya lari lah saya ke persinggahan ini utk sekedar singgah sejenak dari apa2 yg membutekkan itu..:)

Dan, entah kenapa (lagi) yg sdg siap tulis di otak skrg ini adalah bartimaeus trilogy. sebelum buka blog ini, pnginnya nulis ttg paper2 ato sekedar sharing pengalaman pribadi gtu..g taunya pas buka blog kok kepikirannya topik ini..jadi ya udah lah.. mungkin ini yg dinamakan wangsit..topik lain terpaksa menunggu lagi di waiting list..hehhe..:D

oke. Bartimaeus Trilogy. by: Jonathan Stroud. one of my favourite fantasy novel. Salah satu dari kisah yg bikin saya (yg kata org2 dingin tak berekspresi ini) hampir nangis. tidak tahu bagaimana harus memulai reviewnya, tapi yg jelas buku ini wajib baca (bukan wajib punya, berhubung saya sendiri bacanya jg nyewa..hehhe..) buat orang2 yg berimajinasi tinggi. disarankan dicoba untuk orang2 yg hanya bisa menerima cerita kehidupan nyata yg biasa2 saja (mis:teenlit, cerita2 cinta,dkk), siapa tau pandangan kalian ttg crita fantasi bisa berubah dikit2..:D

sebagai permulaan, buku ini terdiri dari 3 seri: amulet of samarkand, the golem's eye, dan yg terakhir ptolemy's gate. buku (-buku) ini, menurutku, sekelas ama harry potter,dengan cita rasa yang berbeda, dan bahkan menurut pendapat pribadi saya, lebih bagus satu tingkat dari harry potter. Jadi, sebenernya heran juga kenapa buku ini kurang (atau tidak ?) populer di Indonesia (buktinya teman2 saya hampir g ada yg tau). Ehmm, perlukah bukti bahwa buku ini jg mendapat penghargaan yg kira2 sama banyaknya dg yg didapat oleh buku harry potter?yaah..sepertinya tidak usah. kalau bnda remeh-temeh kyk begini diterusin, bisa2 review ceritanya g jadi ditulis,krn si penulis sdh keburu pegel nulis..hohoho..

Yah..mari kita mulai beneran review novelnya. Seperti kebanyakan novel2 fantasi lain, buku ini jg bercerita seputar penyihir dan dunianya. Setting utamanya di inggris. dikisahkan dunia itu dikuasai oleh kaum penyihir, jdi orang pemerintahannya penyihir, klo bukan penyihir ya brarti rakyat jelata a.k.a warga kelas bawah. jadi, beda sama harry potter (kenapa y kok bandinginnya mesti sama harry potter terus?), penyihir dan non-penyihir hidup di dunia dan dimensi yg sama, tapi tetep aja para warga non-penyihir itu g tau bahwa orang2 pemerintahan itu semuanya penyihir, mereka taunya cuman org pemerintahan itu org2 elit eksklusif gitu. Oya, sistem sihir-menyihirnya jga beda; kalau yg di bartimaeus trilogy ini cara menyihirnya g lsg bilang adakadraba kyk pesulap ato wingardium leviosa kyk di harry potter, melainkan dg membuat perjanjian majikan-budak dg jin (penyihirnya yg majikan) dan nantinya si penyihir akan menyuruh si jin utk melakukan keinginannya (mengingatkan kita terhadap praktek perdukunan d negeri kita tercinta bukan? :D).



Nah, crita ini mengambil dari dua sudut pandang: nathaniel si penyihir muda, dan bartimaeus si jin tingkat sedang yg terikat kontrak dg nathaniel. kisah bermula dari upaya balas dendam nathaniel kpd seorang penyihir yg sdg naik pamor yg telah menyakitinya. karena itulah ia memanggil bartimaeus untuk mencurikan amulet (semacam kalung jimat,red) milik sang penyihir yg telah menyakitinya tsb. tanpa disangka, ulahnya itu menyeret nathaniel beserta bartimaeus ke konflik skala besar yg menyebabkan mereka terancam bahaya.




Pada buku kedua, konflik kekuasaan semakin memanas, terjadi perubahan karakter nathaniel menjadi sosok yg angkuh, dingin, semaunya sendiri dan meyebalkan, ia kembali memanggil bartimaeus untuk menyelesaikan suatu misi. dan, puncaknya, pada buku ketiga, semua pertanyaan terjawab, ada cerita mengenai masa lalu bartimaeus, dan ending yg tidak terduga; tidak bisa dijelaskan apakah itu termasuk happy atau sad ending..yg jls mengena..dan sulit dilupakan. *sebaiknya saya tidak byk bahas crita krn akan lbh asyik utk membaca bukunya lsg sendiri.

Salah satu kelebihan crita ini, selain penggambaran penyihirnya yg berbeda, adalah selera humornya yg menggelitik dan tidak biasa, lewat footnote2 yg menggambarkan pikiran2 bartimaeus, kita jadi merasa ikut memahami alur berpikir seorang (?) jin yang beratus tahun makan asam garam diperbudak manusia. jonathan stroud mampu membuat penokohan yg berbeda dg persepsi org kebanyakan, disini kita akan merasa bahwa jin (yg biasanya jahat) ternyata berhati baik dan menjadi "korban" (biasanya manusia yg jd "korban"). ceritanya jg lbh kompleks daripada harry potter (yg entah kenapa lagi2 dibandingkan), sehingga jd agk "dewasa" utk dibaca oleh anak2.

overall, pada dasarnya aku berharap ada org yg bisa diajak ngmong ttg buku ini, krn disekitar saya, krg ada org yg ckp brminat utk membaca buku ini dan ini membuat saya sedikit merasa kesepian..:'< sepertinya memang tmn2 saya lbh suka membaca buku2 RDTRK atau RTRW atau semacamnya..huuh..

yasudahla..i think it's enough for now..tangan saya sdh pegal kesemutan dan ada tugas2 y melambai2 memanggil utk minta dikerjakan..T_T..

jd, sampai bertemu entah kapan..ciao!

newcomer

yah..sebenarnya posting ini cman bwt ngetes layout..*otak mampet gtw nulis apa mode:on

jd.. segini aj y posting pertamanya..hahha..see ya..!