TRANSIT ORIENTED DEVELOPMENT SEBAGAI ALTERNATIF SOLUSI KEMACETAN

yei...pingin juga skali2 berbagi ilmu wkwk...tulisan dibawah nanti berasal dari tugas saya terdahulu yg gtw dpt nilai brp..(jd kbnaran isinya krg dpt dipertanggungjawabkan..hahha..:p). Nah, dengan nile yg tidak jelas bgmn wujudnya itu knp kok saya berani2nya pasang tuisan berbau ilmiah disini? sebenernya si..ini salah satu bntuk balas budi kpd sumber2 data yg membantu keberlanjutan kuliah saya smpe skrg ini..(dan kebanyakan sumber datanya berasal dr blog-blog). Tapi, buat tulisan satu ini, sumber pustakanya jelas kok. berasal dari mana2 yg saya jg tdk apal namanya..tp terpercaya.pasti.dijamin! *warning:yg dijamin sumbernya doang..wkwk..:p

ah, baiklah..selebihnya, silakan menikmati..smoga bermanfaat..:)


-TRANSIT ORIENTED DEVELOPMENT SEBAGAI ALTERNATIF SOLUSI KEMACETAN-

Transit Oriented Development (TOD) adalah kawasan dengan tingkat kepadatan tinggi dengan tata gula lahan campuran (mix use) yang terdiri dari perumahan, tempat bekerja, perbelanjaan, dan fasilitas sosial yang berlokasi ‘dekat’ atau mudah dijangkau dari pusat transit (terminal bus dan/atau stasiun kereta api). ). Kawasan ini didesain secara khusus dengan akses penghubung antara tipe penggunaan lahan yang ada melalui fasilitas pejalan kaki, sepeda dan sekecil mungkin akses dengan kendaraan bermotor. Di bawah ini merupakan penggambaran sederhana dari konsep TOD.



Gambar 1. sketsa penerapan konsep TOD

Dari sketsa tersebut, dapat disimpulkan bahwa penerapan TOD bergantung pada sistem transportasi masal yang ada, tanpa adanya sistem transportasi masal yang berlaku, TOD tidak akan berarti banyak. Oleh karena itu, perencanaan tata guna lahan yang menerapkan konsep TOD harus bersamaan dengan penerapan jaringan transportasi masal, seperti: busway, kereta, dsb, sehingga titik – titik penerapan TOD dapat ditetapkan dan kedua konsep bisa saling membangun dan melengkapi sebagai suatu sistem yang terintegrasi. Jika sudah begitu, masyarakat, yang sudah jenuh dengan kemacetan di jalan, diharapkan akan mencoba menggunakan angkutan umum yang sudah terintegrasi ini dan sedikit demi sedikit akan mampu menggeser minat masyarakat pada umumnya untuk beralih ke angkutan umum.

Jika berhasil diterapkan, TOD akan sangat bermanfaat untuk mengurangi pemakaian kendaraan bermotor, yang artinya dapat menurunkan tingkat polusi udara dan pemborosan energi yang selama ini terjadi akibat banyaknya kendaraan bermotor dan lamanya waktu perjalanan karena macet. Dampak positif yang mengikuti adalah meningkatnya produktivitas masyarakat karena mereka tidak perlu lagi menghabiskan waktunya di jalan dan menjadi kelelahan.

Pada dasarnya, konsep TOD ini dapat dibilang lebih flexibel dan mudah dibanding penerapan compact city. Hal ini dikarenakan konsepnya yang simpel dan praktis, perencana hanya perlu menentukan titik transit bagi angkutan masal yang tepat pada kawasan – kawasan yang dekat dengan pusat – pusat kegiatan. Atau, dalam tingkatan perencanaan yang lebih tinggi, dapat direncanakan suatu kawasan dimana terdapat suatu tempat transit angkutan masal dan pada daerah sekitar lokasi transit tersebut dapat dibangun pelayanan – pelayanan, kantor dan pusat perdagangan, atau kawasan hunian, dengan begitu tiap – tiap wilayah di sekitar lokasi transit transit akan berkembang. Kedua cara tersebut dapat dilakukan bertahap sesuai dengan keadaan lapangan, tidak perlu dipaksakan dibangunnya segala fasilitas sekaligus seperti yang dilakukan pada compact city karena compact city merupakan kawasan terbangun yang berdiri sendiri, seperti kota – kota kecil, atau superblok, sedangkan TOD ini merupakan sistem yang terintegrasi dengan jaringan transportasi kota sehingga TOD melebur dalam sistem yang ada pada kota besar. Salah satu contoh implementasi TOD yang seharusnya direalisasi oleh pemerintah adalah dengan penyediaan feeder transit bagi penumpang bus Transjakarta di titik – titik yang dekat dengan penduduk (seperti yang telah dicantumkan pada artikel di atas), sehingga setelah turun dari bus, penumpang tidak perlu pusing untuk mencapai tempat tujuannya.

Namun, rupanya tidak semudah itu konsep TOD dapat diterapkan di Indonesia. Walaupun sudah ada beberapa kawasan yang secara “tidak sengaja” mengarah pada TOD ini, misalnya: kawasan yang ditumbuh disekitar stasiun-stasiun kereta api pada lintas Jakarta-Bogor, misalnya kawasan Stasiun Depok Baru (dengan pengguna lahan perumahan, pertokoan, terminal) dan Kawasan Stasiun Jakarta Kota (Beos), tetap saja bukan merupakan ukuran bahwa penerapan konsep ini di Indonesia akan berhasil dengan baik. Kedua kawasan stasiun ini sendiri belum bisa dianggap sebagai TOD secara utuh karena tidak tersedia fasilitas akses yang baik (misal: jalur pedestrian yang teduh). Penerapan TOD yang tepat harus terlebih dahulu dirancang dan direncanakan secara matang oleh pemerintah, dan kecenderungannya, penentuan kebijakan atau perencanaan dari sebuah kota memakan waktu yang sangat panjang, padahal hal ynag dibutuhkan sekarang adalah solusi cepat masalah transportasi yang minimal mampu mencegah bertambahnya kemacetan. Dan lagi, perkembangan kota – kota yang cenderung Urban Sprawl juga sangat tidak mendukung perencanaan TOD, karena persebaran kota akan mempersulit penetapan titik – titik yang akan menjadi lokasi transit. Satu saja kesalahan peletakan titik transit akan menggagalkan konsep TOD yang telah matang, karena akan merusak aksesibilitas yang seharusnya ada dan aksesibilitas merupakan faktor penting yang menentukan minat masyarakat terhadap alternatif moda. Juga, konsep ini sangat bergantung pada keberhasilan TDM yang lain, yaitu: pengunaan transportasi masal. TOD hanya menyediakan kemudahan akses bagi pengguna transportasi masal, jika transportasi masal masih carut marut, tidak ada perbaikan dalam segi kenyamanan, ketepatan waktu, dan keamanan, maka akan percuma saja penerapan TOD ini. Penerapan TOD akan berhasi hanya jika sistem transportasi masal pada kawasan teersebut sudah memenuhi standar kualitas minimal yang diinginkan masyarakat.





1 Response to "TRANSIT ORIENTED DEVELOPMENT SEBAGAI ALTERNATIF SOLUSI KEMACETAN"

  1. Putry Amouy says:
    July 10, 2020 at 8:50 PM

    JOIN NOW !!!
    Dan Dapatkan Bonus yang menggiurkan dari dewalotto.club
    Dengan Modal 20.000 anda dapat bermain banyak Games 1 ID
    BURUAN DAFTAR!
    dewa-lotto.cc

Post a Comment